fbpx

Alasan Mengapa Sistem iOS Lebih Aman

Alasan Mengapa Sistem iOS Lebih Aman

Penggunaan sistem operasi IOS dan Android kini semakin populer di kalangan pengguna smartphone, sebagai pemain dominan di pasar HP OS global. Selain itu, baru-baru ini keduanya telah merilis versi terbaru dari pembaruan sistem operasi mereka, yaitu iOS 13 dan Android 10, yang hadir dengan berbagai fitur hebat. Sementara sistem operasi iOS dan Android sudah memiliki pasarnya sendiri, pertarungan sebenarnya tentang siapa yang lebih baik di antara keduanya berlanjut hingga hari ini. Tak sedikit di antaranya mengungkap banyak alasan mengapa sistem operasi iOS lebih baik dari Android dan begitu pula sebaliknya.[1]

Apple mengatakan iOS lebih aman daripada perangkat Android. Ini karena iOS tidak mengizinkan aplikasi sideloading seperti di Android. Sideloading sendiri merupakan proses instalasi aplikasi yang dapat dilakukan di app store utama. Dengan cara ini, aplikasi tidak resmi, seperti yang berasal dari web atau toko aplikasi pihak ketiga, dapat diinstal pada perangkat. Sampai sekarang, Apple tidak mengizinkan sideloading pada perangkatnya. Tidak seperti Android, yang dapat menginstal aplikasi dari browser pihak ketiga atau toko aplikasi.[2]

Klaim tersebut dilaporkan dalam dokumen Apple berjudul ” Building a Trusted Ecosystem for Millions of Apps” Laporan tersebut diterbitkan sebagai tanggapan terhadap Komisi Eropa yang mengamanatkan sideloading pada iPhone. Ada banyak alasan mengapa perangkat Apple begitu aman, dan berikut ulasan lebih lengkapnya.[3]

Ekosistem Tertutup

Yang dimaksud dengan ekosistem tertutup di sini adalah Apple memiliki kendali penuh atas perangkat keras dan perangkat lunak yang mereka buat. Misalnya, pengguna perangkat Apple terpaksa mengunduh aplikasi hanya melalui App Store. Dengan cara ini, malware cenderung tidak masuk dari sumber lain. Nah, saat pertama kali membeli perangkat Apple, sistem operasi iOS yang Anda bawa benar-benar “bersih” tanpa aplikasi tambahan. Android, di sisi lain, memungkinkan pengguna untuk mengunduh aplikasi/game dari luar Play Store, dan seringkali ponsel baru dipenuhi dengan banyak perangkat lunak usang.

Pembaruan Rutin

Perangkat Apple lebih mungkin menerima pembaruan rutin daripada perangkat Android. Ketika versi terbaru dari sistem operasi dirilis, semua pengguna perangkat Apple, atau setidaknya mereka yang memiliki perangkat terbaru, memiliki kesempatan untuk menginstal sistem operasi yang baru pula.

Peraturan Toko Aplikasi Yang Ketat

Aplikasi adalah salah satu titik masuk malware atau virus, dan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi pada perangkatnya, Apple sangat berhati-hati dengan apa yang tersedia di App Store. Apple diketahui menghabiskan banyak waktu untuk meninjau aplikasi yang akan masuk ke App Store, dan mereka juga memiliki kebijakan yang lebih ketat pada pelacak atau elemen dalam aplikasi. Misalnya, di iOS 14.5, jika pengembang ingin mengunggah aplikasi/game mereka di App Store, mereka harus mematikan elemen pelacakan ini sepenuhnya.

Aplikasi Pihak Ketiga

“Sandboxing” adalah istilah teknis yang Apple mencegah aplikasi pihak ketiga mengakses file yang disimpan oleh aplikasi lain atau membuat perubahan pada perangkat. Setiap aplikasi sebenarnya masih bisa berkomunikasi satu sama lain, namun melalui metode yang lebih restriktif. Berbeda dengan Android, saat memasang aplikasi, pengguna diminta untuk memberikan akses. Tetapi bahkan tanpa izin, malware atau virus jahat masih bisa masuk kecuali “dimatikan sepenuhnya” dari awal, seperti yang dilakukan Apple. Ambil contoh iOS 14 kemarin, misalnya, hanya dalam 6 bulan, lebih dari 90% iPhone memiliki versi baru dari sistem operasi yang diinstal. Dan untuk Android, kapan pembaruan dirilis tergantung pada merek produsen ponsel, dibandingkan dengan iOS 14, sementara hanya 25% ponsel Android yang menerima pembaruan Android 11.

Pangsa Pasar Kecil

Yang terakhir mungkin tidak disengaja, tetapi dengan menjaga harga perangkatnya tetap tinggi, Apple secara tidak langsung mengurangi pangsa pasar perangkatnya. Akibatnya, Apple juga secara tidak langsung mengurangi kemungkinan ancaman keamanan. Menurut sebuah penelitian, hanya 26% dari semua smartphone di dunia yang menjalankan iOS. Itu jumlah yang relatif kecil, sehingga tidak menarik untuk menjadi sasaran para penjahat dunia maya, dan pangsa pasar Android saat ini adalah 73 persen.

Fitur Otentikasi Wajah Yang Lebih Baik

Verifikasi wajah adalah fitur keamanan yang ada di perangkat Android dan Apple. Meski begitu, Apple terbukti lebih baik dengan Face ID yang mereka terapkan mulai dari iPhone X pada 2017. Sebaliknya, peneliti keamanan mengatakan fitur autentikasi wajah pada ponsel Android dari merek seperti Samsung bisa “ditipu” untuk menggunakan foto dengan objek wajah. Apple, di sisi lain, telah menciptakan sistem yang tidak dapat dibodohi oleh foto dan bahkan dapat mengenali wajah pengguna saat mengenakan kacamata atau topeng.

Virus Umumnya Hanya Masuk Ke Perangkat Yang Telah Di-Jailbreak

Salah satu faktor yang dapat mengurangi kekuatan keamanan perangkat Apple seperti iPhone adalah apakah ponsel tersebut di-jailbreak. Jailbreaking sendiri adalah proses menghilangkan batasan yang ditempatkan Apple di iPhone sehingga pengguna dapat menginstal hampir semua aplikasi yang mereka inginkan. Sepanjang sejarah iPhone, sangat sedikit kasus peretasan atau virus, tetapi hampir semuanya terjadi pada iPhone yang sudah di-jailbreak. Sementara itu, Android yang tidak di-jailbreak atau tidak dirusak masih rentan terhadap peretas atau virus.

 

Ikuti terus informasi dan perkembangan seputar iPhone di iPhone Malang, iPhone Sidoarjo atau Service iPhone Malang, Service iPhone Sidoarjo

sumber Gambar: padang.harianhaluan.com
Sumber Berita: [1] jalantikus.com, [2] suara.com, [3] idntimes.com

Share this post